B.Lot Bid Ask A.Lot Adalah
Ilustrasi Bid Offer Bid Ask
Untuk memudahkan pemahaman bid offer bid ask, kita ambil ilustrasi pada suatu hari perdagangan saham untuk saham TLKM ( Telekomunikasi Indonesia Tbk ) sebagai berikut :
Baris pertama tabel diatas memberikan informasi bagi siapa saja yang memantau layar monitor bahwa yang sudah memasukkan ( meng-inputkan ) pemesanan ( order ) sebagai berikut :
Contoh Penggunaan Bid dan Ask dalam Saham
Supaya kamu bisa lebih memahami arti bid dan ask dalam saham, simak contoh ilustrasi penggunaan keduanya berikut ini.
Misalnya, kamu ingin membeli suatu saham yang ditunjukkan dengan kode ABCD. Untuk membelinya, kamu ingin melakukan bid dengan harga Rp1.000 dan jumlah pembeliannya adalah sebanyak 100 lot.
Baca juga: Kenali Apa Itu Return, Keuntungan dan Risiko yang Diterima Investor
Dengan memantau situasi pasar terkini, kamu dapat melihat bahwa ada 39.500 antrean lot dengan harga yang sama dari investor lainnya. Sementara itu, harga terakhir saham tersebut di pasar adalah Rp1.050. Jika kamu ingin membeli dengan cepat, maka kamu bisa melakukan pembelian di harga Rp1.050.
Tapi, kalau kamu masih ingin menunggu sampai harga saham tersebut turun, misalnya di angka Rp1.025, maka hal tersebut bisa saja terpenuhi asalkan penjual mau melakukan penjualan saham di harga bid price yang kamu inginkan.
Begitu juga sebaliknya, jika kamu melakukan offer, maka kamu harus menunggu sampai ada pembeli yang ingin membeli saham yang kamu jual sesuai dengan offer price yang kamu tawarkan.
Contoh lainnya adalah jika ada saham ABCD dengan penawaran tertinggi di angka Rp151.895, maka investor A yang ingin membeli saham pada harga pasar saat ini harus membayar dengan harga tersebut, yaitu Rp151.895. Sementara itu, investor B yang ingin menjual saham ABCD dengan harga pasar saat ini akan menerima uang sebesar Rp151.175.
Jika ada pemilik pasar yang ingin menurunkan harga menjadi sekitar Rp151.175 hingga Rp.151.894 untuk saham ABCD, maka investor akan bersedia membeli saham A pada harga Rp151.175 (harga penawaran) dan dijual dengan harga Rp151.895.
Baca juga: Pengertian Cut Loss Saham dan Waktu yang Tepat Melakukannya
Demikianlah penjelasan mengenai arti bid dan ask dalam saham yang biasa digunakan oleh para investor untuk bersaing dengan investor lainnya. Penting untuk diingat bahwa menentukan harga penawaran dan permintaan ini tentu tidak bisa ditentukan secara sembarangan.
Selain melihat harga pasar, investor juga perlu cermat melihat tren pasar yang sedang berkembang saat ini sehingga bisa memperoleh keuntungan maksimal dari jual beli saham yang dilakukan.
Selain memahami istilah-istilah yang biasa digunakan dalam dunia investasi dan trading, kamu sebagai investor juga perlu memahami berbagai teknik analisis saham dan fundamental sehingga bisa menentukan harga yang layak untuk saham tertentu. Hal ini penting untuk dilakukan agar kamu dapat membeli atau menjual saham dengan harga wajar.
Melakukan analisis teknikal saham memang tidak mudah. Oleh karena itu, kamu juga harus siap menanggung berbagai risiko yang mungkin terjadi saat memutuskan untuk berinvestasi saham.
Akan tetapi, kalau kamu belum memiliki keberanian untuk menanggung risiko yang tinggi, kamu tidak perlu khawatir karena ada banyak instrumen investasi lain yang bisa kamu jajal untuk memperoleh keuntungan. Misalnya, berinvestasi di instrumen lain yang dianggap lebih aman seperti reksa dana.
Baca juga: Sama-Sama Penurunan Nilai Aset, Ini Beda Impairment dan Depresiasi
Saat ini, ada banyak aplikasi yang memudahkan siapa saja untuk berinvestasi reksa dana. Salah satunya adalah aplikasi investasi BMoney yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store.
Arti istilah dalam saham seperti TP, SL, CL, TS, Bid, Ask, Auto Rejection, S1, R1, FA, BD kadang kita belum terlalu paham. Nah disini Istilah-istilah tadi akan dijelaskan secara singkat. Istilah-istilah dalam saham tersebut secara umum digunakan Trader di dunia Saham :
Itulah dia beberapa Arti istilah TP, SL, CL, TS, Bid, Ask, Auto Rejection, S1, R1, FA, BD dalam saham yang umum digunakan didunia saham, jika memiliki singkatan umum yang belum masukin di list diatas silakan komen dibawah artikel ini.
Arti Istilah TP, SL, CL, TS, Bid, Ask, Auto Rejection, S1, R1, FA, BD Dalam Saham - Listen - Read - Watch - Discuss
Arti istilah dalam saham seperti TP, SL, CL, TS, Bid, Ask, Auto Rejection, S1, R1, FA, BD kadang kita belum terlalu paham. Nah disini Istilah-istilah tadi akan dijelaskan secara singkat. Istilah-istilah dalam saham tersebut secara umum digunakan Trader di dunia Saham :
Itulah dia beberapa Arti istilah TP, SL, CL, TS, Bid, Ask, Auto Rejection, S1, R1, FA, BD dalam saham yang umum digunakan didunia saham, jika memiliki singkatan umum yang belum masukin di list diatas silakan komen dibawah artikel ini.
Perbedaan Bid dan Ask
Agar lebih mudah memahami perbedaan antara bid dan ask, di bawah ini adalah beberapa perbedaannya.
Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal
Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.
Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.
Jln. Tentara Pelajar, Ruko Permata Senayan Unit B10-11, RT.1/RW.7, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jakarta 12210
Meskipun baru terjun ke dunia investasi saham, bukan berarti kamu tidak perlu tahu beragam istilah yang biasa digunakan di dalamnya. Misalnya, istilah bid dan ask yang juga sering muncul saat berinvestasi saham.
Supaya investasi saham yang kamu lakukan berjalan lancar, maka kamu perlu mengetahui apa arti bid dan ask yang biasa dilakukan oleh para investor. Hal ini perlu diketahui agar potensi keuntungan yang ada bisa kamu peroleh secara maksimal sehingga investasi bisa dilakukan dalam jangka panjang.
Baca juga: 8 Daftar Saham Nikel di Bursa Efek Indonesia Tahun 2023
Bagi sebagian besar pemula, bid ask saham mungkin tergolong kategori istilah yang cukup asing dan bahkan sulit dipahami. Tapi, bukan berarti kamu tidak bisa mempelajarinya lho.
Dari sekian banyak istilah yang biasa digunakan di dalam dunia saham, bid dan ask adalah istilah yang cukup populer digunakan. Lantas, apa sih pengertian kedua istilah tersebut dan apa perbedaannya? Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut ini.
Istilah Dasar pada Saham Selain Bid dan Ask
Setelah kamu memahami apa itu bid dan ask pada saham yang merupakan istilah dasar untuk berinvestasi, ada sejumlah istilah dasar lainnya yang wajib dipelajari investor saham pemula. Berikut penjelasannya:
Posisi yang akan diambil saat kamu melakukan aksi beli dan jual dengan periode tertentu. Buy berarti membeli saham dengan menentukan nominal harga saham serta jumlah yang akan dibeli dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan. Sementara sell adalah menjual saham dengan melepas kepemilikan saham untuk mendapatkan keuntungan.
Acuan yang digunakan untuk mengurangi dan menambahkan pembelian serta penjual setelah dikonfirmasi. Amend order merupakan pengaturan yang biasa digunakan pada proses antre pembelian maupun penjualan.
Proses untuk melakukan pembatalan pada aksi jual dan beli saat antre berlangsung.
Istilah ini hampir mirip dengan istilah deposit pada dunia perbankan, hanya saja setoran dana yang didepositkan ke rekening saham ditujukan untuk melakukan transaksi saham.
Sebutan untuk batang-batang yang berada di tampilan grafik pergerakan saham. Candle stick yang ada di grafik saham, terdiri dari dua jenis warna yang membedakan pengertiannya seperti warna merah yang berarti harga saham sedang turun dan hijau yang berarti harga saham sedang naik.
Menunjukan transaksi pembelian yang dilakukan oleh investor dengan menggunakan pinjaman dari perusahaan sekuritas. Pinjaman ini didapat dengan menggunakan saham milik invesor sebagai jaminannya.
Di Bursa Efek Indonesia sendiri, tidak semua emiten dapat dibeli dengan sistem margin trading. Hanya ada sekitar 61 emiten yang dapat dibeli dengan menggunakan sistem margin trading.
Setelah kamu memahami apa itu bid dan ask dalam saham yang merupakan bagian dari istilah dasar investasi saham, pastinya kamu akan tertarik dengan instrumen yang satu ini. Ditambah dengan keuntungan yang dihasilkan ketika memilih saham perusahaan dengan prospek baik di masa mendatang.
Apalagi kini investasi bisa dilakukan secara online melalui smartphone dengan menggunakan aplikasi Ajaib. Dengan menggunakan Ajaib kamu bisa mendapatkan rekening saham langsung melalui aplikasi Ajaib, serta melihat pergerakan saham-saham perusahaan di bursa saham untuk dipilih sebagai emiten yang dapat menghasilkan keuntungan saat kamu berinvestasi saham.
Melalui aplikasi Ajaib, kamu dapat menemukan bahasa saham yang dapat memudahkan aktivitas investasi saham. Transaksi yang meliputi jual dan beli saham bisa kamu lakukan secara online di mana saja dan kapan saja.
Liquidity (Likuiditas)
Bid dan ask juga mencerminkan likuiditas pasar. Pasar dengan spread kecil dan pergerakan harga yang lebih lancar menunjukkan likuiditas yang tinggi, yang membuat lebih mudah untuk masuk dan keluar dari perdagangan dengan harga yang diinginkan.
Pentingnya Bid dan Ask
Bid dan ask memiliki peran kunci dalam menentukan harga aset keuangan dan menentukan keuntungan atau kerugian dalam perdagangan. Berikut beberapa alasan mengapa bid dan ask sangat penting:
Bid dan ask menentukan harga di mana aset dapat dibeli atau dijual. Mereka mencerminkan permintaan dan penawaran di pasar, menciptakan titik-titik di mana perdagangan dapat terjadi.
Perbedaan antara bid dan ask dikenal sebagai spread. Spread ini adalah biaya transaksi yang harus dibayar oleh trader saat membuka posisi. Semakin kecil spread, semakin efisien perdagangan, sehingga bid dan ask mempengaruhi profitabilitas trading.
Apa itu Bid-Ask Spread Saham?
Selain bid dan ask, kamu juga akan menemukan istilah bid-ask spread saat melakukan transaksi saham. Bid-ask spread merupakan perbedaan mencolok antara harga penawaran (ask) dan harga pembelian (bid) saham. Kondisi ini digambarkan dengan harga ask saham melebihi harga bid di pasar modal.
Bagaimana bid-ask spread bisa terjadi? Pertama, bid price dan offer price berasal dari permintaan dan penawaran saham di pasar modal.
Ada perbedaan mencolok alias kesenjangan antara dua harga tersebut, sehingga membentuk spread. Bid-ask spread makin besar apabila kesenjangan antara harga permintaan dan harga penawaran kian meningkat.
Jumlah investor juga memengaruhi besar-kecilnya bid-ask spread ini. Apabila sedikit investor yang melakukan penawaran, spread akan membesar secara signifikan. Jarak tersebut mengecil seiring banyaknya investor yang memasang offer price di pasar modal.
Istilah ini tidak hanya berlaku dalam investasi saham. Trading forex pun memiliki istilah ini, hanya memiliki perbedaan dalam ukuran.
Perbedaan tersebut berasal dari sifat likuiditas forex dan saham yang berbeda. Nilai spread sangat kecil dalam pasar yang likuid. Jika pasarnya kurang likuid, nilai spread-nya cukup besar.
Spread pada Harga Bid dan Ask
Setelah kamu mengetahui apa itu bid dan ask dalam saham, kamu bisa mengetahui lebih dalam tentang bid dan ask melalui istilah spread bid dan ask dalam saham. Spread sendiri berkaitan dengan bid ask dan fraksi harga.
Kamu pasti sudah mengetahui apa itu bid dan ask dalam saham. Sedangkan fraksi harga merupakan batasan kelipatan pada harga yang ditetapkan oleh BEI dalam mata uang Rupiah.
Kembali ke penjelasan spread pada bid dan ask, istilah ini diartikan sebagai jarak antara harga bid dan ask. Mengingat antara bid dan ask dipisahkan oleh jarak yang jarang sekali untuk sama.
Hal ini mengacu pada harapan keuntungan yang bisa didapat oleh kedua pihak, baik penjual dan pembeli saham. Salah satu permasalahan yang sering terjadi pada spread antara bid dan ask adalah spread secara besar.
Di mana, spread yang dimaksud adalah jarak bid dari beberapa kumpulan bid tidak sesuai kelipatan yang ditentukan. Misalnya saja, suatu kelompok harga sebesar Rp50-2.000 dengan fraksi harga sebesar Rp5, maka harga terbaik dari bid akan turun sebesar ketentuan tersebut.
Akan tetapi, sering kali spread dari bid dan ask naik serta turun tidak sesuai dengan ketentuan dari fraksi harga. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut:
Indikator Sentimen Pasar
Perbedaan antara bid dan ask bisa mencerminkan sentimen pasar. Spread yang melebar mungkin menunjukkan ketidakpastian atau volatilitas yang meningkat, sementara spread yang sempit menunjukkan stabilitas dan kepercayaan pasar.