Contoh Kerajinan Limbah Keras Anorganik Adalah Kecuali
Cara Kelola Sampah Anorganik Lunak dan Keras Melalui 5R
Konsep 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Repair, Refuse) adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah anorganik dengan lebih efektif, baik limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik. Berikut penjelasan rincinya:
Contoh Limbah Lunak Anorganik
Agar lebih memahami perbedaan antara limbah lunak dan limbah keras anorganik, sebaiknya kenali apa saja contoh limbahnya di lingkungan. Berikut ini beberapa di antaranya:
Kertas adalah salah satu contoh limbah lunak anorganik yang sering dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari. Kertas merupakan produk yang dibuat dari serat-sertifikasi yang berasal dari kayu atau limbah kertas hasil daur ulang.
Limbah kertas dapat menyebabkan masalah lingkungan ketika dibuang secara tidak bertanggung jawab. Selain itu, limbah kertas yang terakumulasi dalam jumlah besar dapat menjadi sumber masalah seperti kebakaran, pencemaran udara dan juga pencemaran tanah.
Kardus adalah produk kertas yang materialnya lebih tebal dan biasanya digunakan untuk membuat kotak atau wadah. Kardus seringkali digunakan untuk mengemas produk seperti barang elektronik, makanan dan minuman, dan lain sebagainya.
Limbah kardus yang dibuang dapat menyebabkan masalah lingkungan, seperti pencemaran air, pencemaran tanah, atau menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme berbahaya. Selain itu, kardus juga dapat menjadi sumber kebakaran jika terakumulasi dalam jumlah besar.
Plastik adalah salah satu jenis limbah lunak anorganik yang paling banyak dihasilkan di dunia. Plastik adalah bahan sintetis yang terbuat dari minyak bumi, gas alam, dan bahan kimia lainnya, serta memiliki sifat yang sulit diurai oleh alam dan dapat berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Limbah plastik dapat mencemari lingkungan dan dapat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Bahkan, plastik yang terbuang di laut juga dapat membahayakan kehidupan biota laut dan dapat mencemari makanan yang dikonsumsi manusia.
Kain adalah bahan tekstil yang dibuat dari serat seperti kapas, wol, sutera, ataupun bahan sintetis. Limbah kain seringkali dihasilkan dalam bentuk pakaian yang sudah tidak digunakan lagi atau kain yang sudah rusak.
Limbah kain juga dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar. Selain itu, produksi kain juga dapat berdampak buruk terhadap lingkungan karena memerlukan penggunaan air dan bahan kimia yang banyak, serta menghasilkan limbah berbahaya seperti logam berat dan bahan kimia yang sulit terurai.
Repair (Memperbaiki)
Repair adalah upaya untuk memperbaiki barang yang rusak agar bisa digunakan kembali. Bisa dengan memperbaiki sepatu yang rusak, memperbaiki kulkas bekas, dan lain sebagainya.
Terakhir, refuse adalah upaya untuk menolak menggunakan material anorganik yang tidak ramah lingkungan. Misalnya dengan menolak menggunakan kantong plastik, menghindari produk-produk yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, dan lain-lain.
Pengelolaan limbah adalah aspek penting dalam konsep sustainability (keberlanjutan lingkungan). Karena itu, setiap industri maupun unit usaha wajib melakukan pengelolaan limbah sebagai bagian dari sistem manajemen lingkungan.
Mutu International menyediakan layanan sertifikasi ISO 14001 terkait Sistem Manajemen Lingkungan (SML) di ruang lingkup industri atau unit usaha lain. Untuk memastikan pengelolaan contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik di unit usaha Anda sudah sesuai regulasi.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Sonora.ID - Limbah anorganik adalah salah satu jenis limbah yang sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai dan sumbernya bukan dari makhluk hidup.
Limbah anorganik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah lunak anorganik dan limbah keras anorganik.
Limbah lunak anorganik merupakan limbah yang bersifat lentur, lunak, dan mudah dibentuk. Sedangkan, limbah keras organik merupakan limbah yang mengandung bahan yang kuat sehingga tidak mudah untuk dihancurkan.
Limbah ini hanya dapat dihancurkan dengan menggunakan teknologi tertentu seperti dengan cara penghancuran, pemanasan atau pembakaran.
Dalam artikel ini pun kita akan membahas secara khusus mengenai contoh limbah keras anorganik dan pemanfaatannya menjadi kerajinan tangan.
Baca Juga: 30 Contoh Limbah Cair di Lingkungan Sekitar, Apa Saja Ya?
Contoh Limbah Keras Anorganik
Contoh limbah keras anorganik di antaranya adalah sebagai berikut.
Contoh Pemanfaatannya Menjadi Kerajinan Tangan
13 Desember 2024 22:30 WIB
13 Desember 2024 18:57 WIB
13 Desember 2024 18:20 WIB
13 Desember 2024 18:15 WIB
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai kerajinan bahan limbah keras, mulai dari pengertian, jenis hingga cara pengolahannya.
Bahan limbah dapat dijadikan menjadi kerajinan yang menarik.
Ada beberapa bahan limbah, termasuk limbah keras.
Limbah keras terbagi lagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik.
Limbah keras organik dan anorganik ini dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik.
Lantas, apa itu limbah keras?
Baca juga: Jenis-jenis Planet Luar dan Dalam di Tata Surya, Lengkap dengan Ciri-ciri dan Karakteristiknya
Pengertian Limbah Keras
Dikutip dari Buku Prakarya SMP Kelas 8 Edisi Revisi 2017 Semester 2, limbah keras merupakan limbah yang berwujud keras, padat, dan tidak mudah berubah bentuk.
Selain itu, juga tidak mudah diolah serta tidak mudah terurai dalam tanah.
Jadi kerajinan bahan limbah keras ialah suatu kerajinan yang dibuat menggunakan bahan dari limbah keras.
Mengenai Limbah Keras Organik dan Anorganik
Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah.
Sementara itu, limbah keras anorganik yakni jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit.
Bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk.
Contoh Limbah Keras Organik
Limbah keras organik adalah limbah yang unsur-unsur kandungannya berasal dari bahan pejal, solid, kuat dan bentuknya sulit untuk berubah. Umumnya, limbah keras organik berasal dari unsur-unsur alam meliputi daratan dan lautan.
Dikutip dari buku karya Yenti Rokhmulyenti dan Suci Paresti berjudul Limbah Bernilai, beberapa contoh limbah keras organik seperti cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang hewan berkaki empat, tempurung kelapa, dan potongan-potongan kayu.
Hampir seluruh bahan-bahan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai produk-produk kerajinan.
Namun, untuk membentuk bahan keras organik menjadi produk kerajinan juga diperlukan beberapa peralatan yang kuat dalam pengerjaannya.
Kerajinan berbahan limbah keras organik mempunyai daya yang kuat dan tahan waktu hingga bertahun-tahun. Selain itu, kualitas dari produk yang dihasilkan juga tidak berubah apabila dilakukan perawatan dengan baik.
Nah, di bawah ini ada beberapa contoh kerajinan limbah keras organik:
Eceng gondok merupakan salah satu bahan keras organik yang paling sering digunakan sebagai bahan anyaman selain bambu.
Sifat eceng gondok yang lebih lunak dibandingkan bambu membuat bahan keras organik yang satu ini lebih sering digunakan untuk pembuatan aksesoris.
Dengan memanfaatkan eceng gondok, kamu pun dapat membuat berbagai kerajinan tangan, seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain.
Nah, kamu pun bisa belajar membuat kerajinan tas berbahan eceng gondok sendiri di rumah lho. Berikut adalah cara pemanfaatannya:
Pembersihan limbah
Limbah keras biasanya didapatkan dalam keadaan yang tidak cukup bersih.
Oleh karena itu, kamu perlu melakukan pencucian dengan menggunakan deterjen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan membuat limbah keras menjadi bersih dan tidak berbau.
Selanjutnya, Sobat SMP melakukan pengeringan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.
Penghalusan bahan agar siap pakai
Guna menyempurnakan tampilan barang olahan limbah keras, maka kamu juga perlu melakukan proses finishing.
Nah, proses finishing juga terdapat bermacam-macam teknik yang bisa disesuaikan dengan barang, mulai dari dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.
8 Contoh Kerajinan dari Kayu yang Mudah dibuat beserta Gambarnya Lengkap
Lantai Keramik dari Pecahan Keramik
Buat kamu yang sedang membangun rumah dengan tema anti mainstream, mungkin kamu bisa mencoba gunakan pecahan keramik sebagai material lantai rumah kamu. Pecahan keramik ini bisa kamu temui di toko bahan bangunan atau beli di marketplace.
Jika kamu tertarik mengaplikasikan lantai dengan pecahan keramik secara mandiri, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
Pertama, pastikan kamu sudah mempersiapkan tile cutter (alat potong keramik) yang berkualitas baik.
Jangan lupa untuk memilih lem keramik dengan kualitas bagus juga agar hasilnya rapi. Selain itu, pastikan juga kamu sudah memilih material keramik yang bagus agar pemakaiannya awet.
4 Contoh Kerajinan Bangun Datar yang Mudah Dibuat dan Gambarnya
Tempat Pensil dari Kulit Jagung
Kamu juga bisa memanfaatkan kulit jagung sebagai bahan membuat kerajinan lho.
7 Ide Kerajinan Tangan dari Stik Es Krim yang Kreatif dan Mudah di Buat
Seperti yang kita ketahui, limbah kulit jagung juga termasuk dalam limbah anorganik. Nah, di bawah ini adalah cara pemanfaatannya:
Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberikan warna, bahan limbah keras juga harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.
9 Contoh Kerajinan dari Tanah Liat yang Gampang Dibuat dan Gambarnya
Recycle (Mendaur Ulang)
Recycle adalah upaya mendaur ulang contoh limbah keras anorganik maupun limbah lunak anorganik agar bisa digunakan kembali sebagai bahan pembuatan produk baru. Misalnya dengan mengumpulkan botol plastik, kaleng aluminium, kertas, dan sebagainya untuk didaur ulang.